Lamanku

Hard_Men (the strong boy)

Solok, Sumatra barat, Indonesia

Kamis, 06 September 2012

Briefing di PKR



:) Briefing di PKR (:
Alhamdulillah, sampai di jakarta pukul 08.12. sedikit lama emang maklum sampi di jakarta hari senin, hari penuh duka bagi pengendara kendaraan, macet,sesak bahkan stagnan bahasa yang kami pakai dalam ilmu social keadaan dimana semua kendaraan berhenti total. Tak ada celah bagi kendaraan roda empat tidak terkecuali Bus way  yang memiliki jalur habis dimakan oleh pengendara motor, angkot dan mikrolet, mereka terus bersaing mendapatkan sisa waktu yang habis percuma di jalanan ibukota. Berisik, bertengkar, cacimakian ,suara klakson,teriakan,asap kendaraan  dan panas semua siap menyambut kedatanganku.

Melihat ruas jalan di banjiri manusia, tak ada harapan untuk mendapatkan tempat duduk (sayang gue gak bawa tiker hehe). Tali pembatas antrian ke arah harmoni pun sudah tak jelas letaknya, semua berhamburan tat kala bus bertandang satu persatu ke depan pintu halte. Semua saling dorong dan berdesakan tarik menarik teman,sahabat,kekasih dan sanak famili untuk cepat sampai mendapatkan tempat duduk. Dengan cara hoki-hoki jitu ala posisi bag bola  gue seruduk yang lain kiri kanan gue seleding, dan gue hantam di depan (eittts ada yang nginjek barang gue) gue tarik kuat-kuat dan hajar yang didepan (gak gituh juga kali ya ;)).

 “eh santai dong”!! seru gadis muda berambut pirang ala-ala bule jakarta (bah cantik banget bung) tergoda gue pada pandangan pertama haha.
“maaf sist, gue gak sengaja”, dengan tetap memandang matanya and stay cool wahaha.
Alhasil, obrolan kamipun berlanjut di dalam bus way (sengaja gue ikutin dimana dia berdiri), eh dia milih yang paling  pojok (pas banget tuh).
“kuliah mba’? gue mulai mulai pembicaraan, (stt belum ada respon)
“kuliah mba’? gue ulangi dengan suara tinggi. (ehh dia noleh cuy)
“saya?, dengan suara aneh.
“ya!, sahut gue.
“iya, kenapa?, jawab dia dengan pertanyaan.
“yaa, nanya aja”, (hehe alesan)
“loe mau kemana? tanya si gadis (wah ini yang gue tunggu-tunggu).
“kerumah mba’, eh maksud saya ke cakung!, (grogi cuy hehe)
“oh, kejakarta mau kerja?, kerja apa? (doubel qutions lagi)
“emm, menurut mba’?, (gue balik bertanya)
“ya, gak tau”, (dengan suara ketus, dan bete’ gitu xixix)
Yaaahh, panjang deh ngobrolnya, langsung aja ya!

Alhamdulillah sampai stasiun buaran,cakung 12.54 cukup lama perjalanan. Gue gak perlu naik kereta lagi karena rumah kaka’ gue di  samping stasiun (ye dapetnya berisik lagi deh ). Tibanya di rumah gak langsung tidur, harus kasih kabar dan cerita panjang ama kaka’ gue tentang persiapan keberangkatan ke Rusia.  Panjang ngalor ngidul bareng tetangga sampe tidur gue jam 15.00, pas gue dapet 2 jam untuk istirahat.
Jam 17.00 gue bangun, mandi next gue  makan bakso di depan rumah sembari browsing dari handpone. End kabar dari mbak dian gue liat lagi,
Yth. penerima beasiswa. Hari Selasa 4 September 2012, Pak Yuri mau ketemu, ada briefing kecil. Juga bersama dengan Ketua PERMIRA mas Farohaji Kurniawan (Tula). Sementara ini, jamnya adalah jam 2 siang. Harap sediakan waktu. Terimakasih.
Top of Form
Batal Suka · · 31 Agustus pukul 16:22

“Emmh, gue udah gak sabar nieh pengen berjumpa dengan para kandidat, bagaimana ya Rupa mereka?, selama ini kami hanya berhubungan melalui forum kandidat mahasiswa Russia 2012-2013 di facebook, sebagai ladang komunikasi kita-kita calon mahasiswa untuk berhubungan.

And than....

Selasapun tiba, mikir-mikir pake baju apa ya? (acak-acak koper), karena langit sedang biru cerah gak ada salahnya gue pake baju BIRU kelabu dan levis biru, tapi gue bingung masa gak belance banget pake sepatu colat, yah! Gue gak pernah pake ini sie sebelumnya sejenis topi rajutan, ntahlah apa namanya (yang pasti biar stylis aje hehe )coz warnanya cocok ama sepatu.
Lengkap deh, 08.25 pagi gue cabut ke tanah abang?, buat cek koper yang ukuran 30 kg, (gila’ mahal banget), “ada yang murah, dengan kwalitas yang top gak sih?, gue bertanya-tanya.

“ada dek!, sambung temen abang gue.
“ada! Serius lohhhhhhhhhhhhhhhhhhhh (alay ekspresion)
“iya, koper barbie! Haha”, sejurus mata teman-temannya pun pada tertawa terbahak-bahak.
(Wah, gue jadi bahan lelucon nieh).

Next, lepas solat zuhur pukul 12.54 gue jalan ke PKR, minta penjelasan sedikit ke abang gue bagaimana cara ke PKR, mungkin teman-teman bertanya PKR itu apa?, PKR adalah singkatan dari (Pusat Kebudayaan Rusia). Lengkapnnya sih sebenarnya “PIPKR (Pusat Ilmu Pendidikan & Kebudayaan Rusia), tapi kami para kandidat lebih awam menyebutnya dengan “PKR”.
Sebelumnnya gue sudah pernah ke PKR kira-kira 4 bulan yang lalu, sebelum gue lulus SMA , tapi hanya sebentar itupun gue harus izin dari ujian praktek sekolah untuk melampirkan berkas pendaftaran beasiswa tahun ini. sedikit lupa-lupa ingat, tapi ya masih jelas tempatnnya di Jl. Diponegoro dan gue nekat aja sendiri kesana.

Dari tanah abang, sesuai instruksi gue naek kop.aja arah tanah abang –blok M yang Rutenya melewati benderan HI, lalu dari sarinah belok kiri naek Bus 213 yang menyusuri sepanjang Jl. Diponegoro. Tapi, sebelum gue jalan sedikit basa-basi dengan pak polisi yang sedang asik berdiskusi dengan teman sejawatnya “maaf pak, dimana Jl. Diponegoro?”, respek tangannya memberi arahan bercuap-cuap panjang (padahal saya tidak mendengarkannya hehe Nakal J).

Bus 213 datang dengan kecepatan tinggi, “cit..cit, bannnya berdecit di depan halte. Lantas gue naek dan duduk di kursi nomor 4 dari depan. Pinginnya sieh depan sopir ( eh belakang sopir), maksud gue kan langsung nanya, tapi ya dapetnnya di situ mau gimana!.

Sesampainya di PKR gua masuk dengan hati dag dig dug, senyum pertama gue saat berjumpa dengan pak satpam PKR, lalu berlanjut ke gedung utama. Di ruang depan ternyata sudah bertengger sesosok pemuda berjaket “siapakah dia?, kami saling membalas senyum. Sebelum panjang perkenalan gue isi absen, tiga nama di atas gua (Heru,Novia, dan Shuhaji) tapi kenapa disini hanya ada satu? Pikir gue.

“hai, shuhaji!,sembari menjawat tangan dan tersenyum lepas.
“harmen, abdullah, jawab gue santai.
“oh, yang abdulhah madvedev itu ya?
“ya, benar”,

Sebelum kami banyak bicara, seorang gadis masuk bersama adiknya (putih,manis berkaca mata), senna namanya yang gue tangkap dari tulisan absennya.
“hai, shuhaji!” shuhaji memperkenalkan diri.
“hai, harmen, Abdullah”, gue ikut memperkenalkan diri
“senna”, jawabnya pelan (bah suaranya softly banget, kerasin donk! Hehe)

Mulailah kami bertiga berbincang asik, satu sama lain mulai menyambung senyum dalam pembicaraan, tiba seorang lagi bersama ibunya talyta namanya, namun kali ini gue yang mulai perkenalan.
“eh, siapa ini?, tanya gue senyum manis (sok banget)
“talyta”, di balas dengan menyahut tangan, di lanjutkan shahuji dan senna.
 Namun senna dan shuhaji tampaknya melanjutkan pembicaraan mereka dan tak mau di ganggu (hayoo shujahi yeeaa)
Gue dan talyta pun begitu, membicarakan hal-hal yang perlu di bicarakan (yah basa-basi perkenalan lah ;)

Ruangan semakin ramai satu persatu alumni bermunculan termasuk mba’ Dian, kami semua di ajak ke sebuah ruang pertemuan, yang di dalam sudah terdapat dua orang dan gue yakin ini achi (asal surabaya yang stylis banget, maklum generasi politik S1 Moskow)  dan heru (asal bandung, abang ini mahasiswa ITB tahaun pertama dan dapet s1 astrakhan). Kami semua duduk memanjang. Kemudian yang lain menyusul ada sthanlius 2 tahun diatas gue (abang ini mantan STTpln lulus S1 di moskow dari Ambon), lalu vein (Qaqak yang gila abis dengan Gundam tapi fasih abis huruf clyrik, asal jakarte dapet S1 Lipetsk), dan maria (yang diem aje, belum sempet kenalan tapi dapet S1 RUDN Moskow), di susul abang gue Ismail hamka (S1 Irkutsk kota berseri di tengan Siberian, sama gedenya sama gue generasi homos megantropus paleojapanikus whahaha *sori bang J).  Dan terakhir yang dateng hari ini Raja agung yang gue kenal sebagai Black aldy ( asal kendari, bela-belain dateng kemari buat nemuin gue hehe, maksud gue PKR dan abang ini yang satu kota dengan gue satu kampus lagi, S1 Krasnodar, selatannya Rusia di “Kuban state technologichal university”). Dan masih banyak nama lagi, tapi sayang mereka gak hadir.

Buat para alumni senior, banyak yang sudah gue kenal thanks to Mas ( Farohaji sebagai ketua permira, Tio, Yhudistira, Yusuf) dan kak (Fittonia,sarah, putu) terimakasih atas semua penjelasan dan masukan yang sangat bermanfaat buat kami yang baru akan melangkah ke Negeri ujung utara bumi ini. Semoga pertemuan ini di catat sebagai amal kebaikan kita semua. Dan terakhir terimakasih kepada Pak Yuri dan mba’ dian yang sudah bersusah payah menginformasikan kepada kami tentang pertemuan ini.
Sebelu kami pergi makan ke pondok kelapa tak jau dari PKR, kami sempatkan beerfhoto bersama, ;)

*ada yang sangat menyedihkan*

Ketika kedua sepatu antik kami (ane dan bang ismail hamka hilang) #Galau kembali meradang!
Singkat cerita, magrib tiba beberapa diantara kami pergi ke masjid tak jauh dari tempat kumpul makan, kami lepaskan sepatu di tengah tangga lalu lekas setelah berwudlu kami masuk masjid tak terpikir untuk menitipkan sepatu karena jemaat sudah memulai rakaat pertama.

Tidak ada perasaan apa-apa, ternyata kedua sepatu kami di Gondol maling. Terlihat bang mail hilir mudik mencari sepatunya di buntuti heru yang ikut mencari, gue yang tidak tau apa-apa sontak histeris melihat sepatu tunggal gue lenyap. Mau bilang apa gue sama kaka’ gue yang duper sensitif karena dia yang beli’in itu sepatu (hehe pikiran gue panjang sampai kerumah).
10 menit sudah berlalu, tampaknya sepatu itu sudah benar-benar hilang.

“gimana nieh bang?, tanya gue melihat matanya yang masih bingung mencari..cari.
“iklas gak dul?, semua itu titipan”, (bah sambil becanda gitu).
Akhirnya kami pulang dengan style bule Indo (sandal jepit swallow), sembari berbicara hitung menghitung harga sepatu haha. Para alumni senior dan beberapa teman lain sudah mulai meninggalkan tempat.

Tapi lumayan, bang mail tebengin gue sampai ke jati negara. Itung-itung irit ongkos lah, sepanjang jalan bersama mas Andi mardianza kami banyak bicara, terutama bang mail yang banyak buat gue ketawa. Biar sepatu hilang hari ini tapi kami keep happy together ;).