Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bagaimana saya bisa
sampai kuliah di negri yang di juluki beruang putih ini, bahkan tidak selintaspun
terpikir tentang Russia, negri yang membentang dengan luas disebelah
timur Eropa dan utara Asia yang memiliki luas 17.075.400 km², Negara
ini dahulu pernah menjadi negara bagian terbesar Uni Soviet yang merupakan
ahli waris utama Uni Soviet; negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas
wilayah, dan kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataannya, pantaslah
julukan Negara adidaya di sandangnya.
Masih ingat, tangisan bahagia ketika selembar pengumuman
terpampang lebar di website Resmi PIPKR. Mengetahui nama saya lulus sebagai
daftar peserta penerima beasiswa dari pemerintah Russia yang cakupannya tidak
begitu banyak, sudah membuat saya merinding sejadi-jadinya, pasalnya saya tidak
tau apa yang harus saya lakukan di Rumah jika tidak kuliah tahun ini, dengan
rasa ragu saya hanya bisa mengatakan saya “BISA” mendapatkan beasiswa ke Luar
Negri”, jikapun tidak bisa saya akan tetap ke Keluar Negri tapi dengan tujuan
yang berbeda dengan kata lain “PRT” atau Industri di Hongkong.
Tiap pagi bangun tidur, siang hari pulang sekolah, sore hari
sehabis mandi, lalu malam akan tidur, dan pagi lagi begitu seterusnya.....,
mata saya tak lepas dari kertas rencana yang saya tempel di dinding. Pada
bagian yang benar2 spesial saya tandai dengan warna merah yang tebal yaitu
“Kuliah ke luar Negeri”, saya tidak bisa memastikan negara apa yang ingin saya
kunjungin sebagai tujuan study, oleh karena itu saya apply semua beasiswa dari
berbagai Negara, dari itu beasiswa Jepang,china, sri lanka, thailand, India,
Mesir, Turkey, Bulgaria, Belgia, Inggris,
stockholm, Amerika Dll, temasuk Russia salah satunya, dari semua beasiswa itu,
saya katakan dengan jujur, “saya tidak mengajukan persyaratan dengan lengkap”,
salah satunya TOEFL dan IELTS yang saya tidak punya. Saya hanya mengajukan
beberapa dokumen yang saya miliki, setiap setelah mengajukan beasiswa itu saya
berharap mereka berfikir 2 kali untuk menerima saya dan memberikan kesempatan
pada saya untuk menunjukan potensi yang saya bisa. Tapi memang TOEFL menjadi
syarat penting semua beasiswa di mana saja, bahkan Negara tetangga Malaysia
juga menjadika TOEFL sebagai syarat wajib mahasiswa internsional yang ingin
studi di negaranya. Ampuuuuuun.... seiringnya waktu berjalan, beberapa beasiswa
menolak saya, bahkan ada yang tanpa pikir panjang melihat saya tidak punya
TOEFL cepat-cepat menolak saya hari itu juga. Tapi saya bersyukur masih ada
beberapa negara yang tidak hanya memandang kandidat dari persyaratan semata.
Salah satunya saya menerima “INVITATION OF INTERVIEW” dari beberapa negara “Turkey,inggris
dan Russia”, dengan jadwal dan waktu
yang berbeda.
Bertanggal sekian “saya lupa”, di bulan Juli adalah jadwal
pertama saya untuk mengikuti interview di kedutaan besar Turkey, yang saya
lihat Ruangan di penuhi oleh pelajar-pelajar berpotensi di bidangnya
masing-masing, mereka berkaca mata, berkemeja, bersepatu kulit dan ada beberapa
yang berdasi, saya tidak pikir mereka kaya, yang saya pikir adalah mereka hadir
dengan penampilan yang sepesial untuk mendukung rasa percaya diri mereka di
depan para penginterview. Tapi saya berpenampilan apa adanya, pakai kaos
oblong berwarna Biru berlengan panjang,
jens jubrai, sepatu santai dan lebih parahnya saya lupa menyisir Rambut, ketika
saya masuk mebuka pintu Ruang Tunggu, semua mata tertuju pada saya melihat dari
atas kepala sampai kaki,saya bisa lihat itu mata mereka turun naik, saya bingung
dan saya mati kutu. Masih belum berpaling mata mereka..., untuk mencairkan
suasana saya tersenyum hangat menganggug-anggung tak jelas, lalu melepaskan
wajah ke balik jendela, saya sekarang membelakangi mereka dengan gaya santai
sembari menyisir rambut dengan jari tangan.
Satu persatu kandidat mulai pulang, ada di antara mereka
berwajah suram tapi tak sedikit yang lega dan berwajah sumringah, saya takut
antara siap dan tidak siap, saya siap kalau menjelaskan dalam bahasa indonesia,
tapi harus berfikir 2 kali untuk menjawab dalam bahasa inggris, sebab saya
punya aksen dan grammer tidak terlalu bagus. Tapi alhamdulillah salah seorang
kandidat menjelaskan “kamu tidak perlu takut, sebab di dalam ada seorang wanita
yang duduk sebagai translator, jadi kamu bisa pakai bahasa indonesia”. Dia
tersenyum lalu pulang.
Sekarang giliran saya, masuk, tersenyum lalu di persilahkan
duduk. Saya tidak pikir kalau kandidat tadi berbohong pada saya, tapi benar!
Saya tidak melihat sosok wanita di Ruangan ini, sebelum di tanya saya minta
izin untuk keluar sebentar, di luar saya bertanya kepada peserta terakhir “di
mana translatornya?, dia jawab “kamu tidak lihat dia keluar tadi mungkin
pulang, katanya sih ada yang sakit dengan perutnya sebab dia sedang hamil”.
Saya terdiam dan cepat masuk kembali ke ruang interview. Dalam pikiran saya
“saya tidak boleh menyerah, siap tidak siap saya harus siap mengikuti proses
interview ini, dengan harapan semoga pertanyaan tidak terlalu sulit.
Benar apa yang saya mau, pertanyaan besar yang masih saya
ingat “what is the meaning of your name?, se_tertarik itukah mereka sampai
hanya menanyakan arti nama saya?, saya bingung harus menjawab apa? Sebab nama
saya singkat “HARMEN”, dengan sangat tergesa-gesa saya jadi mendefinisikannya
dalam bahasa inggris “HARD MEN” yaitu Lelaki Kuat hehe J, saya jadi bertanya-tanya
sesimpel inikan interview, tenyata tidak!, itu baru awal. Lalu mereka
menanyakan tujuan studi saya, alasan kenapa memilih Turkey sebagai tempat
studi, jurusan apa? Kenapa memilih itu?, apa yang akan di lakukan setelah
lulus?. Dan banyak lagi bahkan mereka sempat bingung dengan bahasa inggris saya
yang terbata-bata dan tidak fasih. Terakhir mereka tertawa setelah saya menjelaskan
tentang hobi saya terhada fesion, saya pikir mereka tidak percaya, lalu saya
tunjukan beberapa pola gaun yang saya buat, saya bisa lihat mereka terdiam,
mengangguk dan menganggap serius karya saya. Sebagai kalimat terakhir merek
mengucapkan “I hope the results are good”, sambil tersenyum senang kemudian
saya membalas senyum dan pulang.
Selanjutnya, jadwal kedua saya di undang interview via skype
oleh pihak universitas Glasgow Caledonian University, London.
Saat itu saya tidak memiliki skype dan tidak tau cara membuat skype, dari itu
saya browser cara membuat skype dan buru-buru membuatnya sebelum jadwal
interview yang di tentukan. Tapi sayang interview tidak berjalan lurus, semua
pertanyaan tidak dapat saya jawab dengan bagus, bahkan ada beberapa pertanyaan
yang saya tidak paham artinya. Interview berahir dengan hasil yang meragukan.
Dan jadwal terakhir, beasiswa Russia. Tapi ternyata kami
mendapat kabar “tahun ini interview beasiswa Russia di tiadakan dan akan
langsung ke pengumuman akhir”, saya menjadi lega dengan keputusan itu.
Sekarang waktunya saya menunggu hasil dari ketiga Beasiswa
tersebut. Di sinilah saat-saat yang sangat menetukan jalan hidup saya kedepan,
adakah di antara ke 3 beasiswa itu yang akan menerima saya?, saya tidak tahu,
saya bingung dan galau. Hari-hari terasa sangat menegangkan dan membuat jantung
berdetak tak seirama dengan kondisi. sampai bulan puasa pun lewat, dan tibalah
waktu detik-detik pengumuman, negative results datang dari Glasgow Caledonia
University. Kecewa tapi masih ada 2 pengumumam, masih setia menunggu sampai
saya habiskan waktu berhari-hari di warnet dan layar handpone untuk mendapatkan
berita baru, satu minggu sudah lalu muncul selembar kertas pengumuman di group
kandidat mahasiswa Russia 2012-2013, nama-nama penerima beasiswa Russia
2012-2013, owh!! saya baca berulang-ulang dari result itu, tapi tak ada nama
saya, saya mulai ragu dan putus asa, uppsss tapi semangat saya kembali muncul
setelah membaca keterangan di bawahnya bahwa masih ada pengumuman lanjutan,
jadi tunggu info selanjutnya. Dan saya harus menunggu lagi satu minggu, saya
harus bersabar dan berharap hasilnya berpihak pada saya tahun ini, tidak ada
kata “tidak”!!, saya optimis dan percaya diri. Yahhhhh!!! Ternyata apa yang
saya harapkan terjadilah, di minggu ke dua setelah pengumuman pertama, nama
saya masuk dalam daftar penerima beasiswa Russia 2012-2013 dengan jurusan
sociology, di Kuban State Technologichal University, Krasnodar, Russia. Owhhhh...
tidak ada yang dapat saya katakan, kaku semua badan saya, mulut saya menganga
dan mata melebar. Ingin sekali menangis tapi ini terlalu menyenangkan untuk
saya tangisi. Hari itu juga saya tidak keluar kamar. Berulang-ulang saya baca
daftar nama-nama penerima beasiswa tersebut sambil terbaring tidur. Sampai saya
benar-benar terbawa tidur dan melonjak-lonjak di dalam mimpi, saya melihat negeri
yang indah, negeri yang bertahun-tahun saya pelajari dalam buku sejarah SD,SMP,
dan SMA, sekarang..selangkah lagi saya akan terbang. Jujur selama hidup belum
pernah menginjakan kaki di pesawat, sekarang langkah itu akan saya lakukan
untuk tujuan yang sangat jauh..ke negeri di ujung sana, dan untuk tujuan mulia
yaitu menuntut ilmu. Sore harinya saya mulai mengabarkan berita bahagia ini
kepada ibu, uniku lisa yang ada di jakarta, uniku hermi yang ada di jambi,
kakakku tersayang berian hidayat dan keluarga lainnya. Juga guru-guru,sahabat
dan teman-teman sejawatku di sekolah.
Sampai hari H keberangkatanku bersama penerima Beasiswa
Russia lainnya, hasil Turkey belum juga datang, padahal, jika saya mendapatkan
beasiswa Turkey juga.. saya masih dapat berpikir dua kali untuk memilih mana
yang terbaik, tapi yasudahlah. Tampaknya Allah swt lebih tau apa yang terbaik untuk
saya, result turkey pun akhirnya keluar tapi sayang hasilnya Negatif.
Tapi saya tidak perlu kecewa, karena sekarang saya sudah
berada di Russia, semua tampak dingin di sini bukan hanya cuacanya tapi
masyarakatnya jua hehe, hari pertama saya di sini saya katakan “saya menangis”.
Karena ini adalah sesuatu yang sangat indah bagi saya dan keluarga. J
lu orang paling gila sekaligus beruntung bro
BalasHapushaha,terimakasih her.
Hapusbegitulah, kehidupan memang harus selalu di abadikan dalam bentuk tulisan. agar lebih berkesan.